A Dietary Pattern Characterized by High Intake of Vegetables, Fruits, and Vegetable Oils Is Associated with Reduced Risk of Preeclampsia in Nulliparous Pregnant Norwegian Women
Anne Lise Brantsæter 4, *,
Margaretha Haugen 4,
Sven Ove Samuelsen 5, 6,
Hanne Torjusen 4, 7,
Lill Trogstad 5,
Jan Alexander 4,
Per Magnus 5, dan
Helle Margrete Meltzer 4
+ Afiliasi Penulis
4Division Kedokteran Lingkungan, dan 5Division of Epidemiology, Norwegia Institute of Public Health, NO-0403 Oslo, Norwegia, 6Department Matematika, Universitas Oslo, NO-0316 Oslo, Norwegia, dan 7National Institut Riset Konsumen (Sifo), NO- 0405 Oslo, Norwegia
* Untuk siapa korespondensi harus ditangani. E-mail: anne.lise.brantsaeter @ fhi.no.
Abstrak
Beberapa zat makanan telah dihipotesiskan untuk mempengaruhi risiko preeklampsia. Tujuan kami dalam penelitian ini adalah untuk memperkirakan hubungan antara pola diet selama kehamilan dan risiko preeklampsia pada 23.423 wanita hamil nulipara mengambil bagian dalam Norwegia Ibu dan Anak Cohort Study (MOBA). Wanita yang berpartisipasi dalam MOBA menjawab kuesioner pada minggu kehamilan 15 (kuesioner kesehatan umum) dan 17-22 (a FFQ). Hasil kehamilan diperoleh dari Medical Birth Registry Norwegia. Eksplorasi analisis faktor digunakan untuk menilai hubungan antar variabel makanan. Analisis faktor komponen utama diidentifikasi 4 pola diet utama yang diberi label: sayuran, makanan olahan, kentang dan ikan, dan kue dan permen. Risiko relatif preeklampsia diperkirakan sebagai odds ratio (OR) dan kontrol perancu dilakukan dengan regresi logistik ganda. Wanita dengan skor tinggi pada pola ditandai dengan sayuran, makanan nabati, dan minyak sayur berada di penurunan risiko [risiko relatif (OR) untuk tertile 3 vs tertile 1: 0,72, 95% CI: 0,62, 0,85]. Wanita dengan skor tinggi pada pola ditandai dengan daging olahan, snack asin, dan minuman yang manis mengalami peningkatan risiko [OR untuk tertile 3 vs tertile 1: 1,21, 95% CI: 1.03, 1.42]. Temuan ini menunjukkan bahwa pola diet yang ditandai dengan asupan tinggi sayuran, makanan nabati, dan minyak nabati menurunkan risiko preeklamsia, sedangkan pola diet yang ditandai dengan konsumsi tinggi daging olahan, minuman manis, dan makanan ringan asin meningkatkan risiko.
(Penterjemah:Merisa Refqina)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar